"Kami selama dua pekan terakhir merasa kewalahan karena permintaan cenderung meningkat," katanya.
Samin (40) seorang pedagang warga Badui mengatakan sudah lima tahun berjualan madu ke wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor, dengan berjalan kaki tanpa menggunakan angkutan kendaraan.
Pelanggan madunya berasal dari kalangan masyarakat, pedagang, hingga perusahaan.
Selama ini, permintaan madu hutan cukup tinggi sehingga banyak yang memesan.
Namun, saat ini produksi madu hutan ini sangat terbatas dan tidak menentu karena sangat bergantung pada lebah yang hanya berkembang biak di pohon-pohon besar di Gunung Kendeng, kawasan tanah hak ulayat Badui.
Apalagi, saat ini sering diguyur hujan deras.