"Dilihat dari aspek sosial-ekonomi, petani karet di Sumatera Utara akan meninggalkan kebun karetnya pada saat harga semakin rendah. Biasanya petani yang paling terdampak adalah yang memiliki luas kebun paling kecil (kurang dari satu hektar). Bila harga berlanjut turun, maka petani lainnya juga meninggalkan kebunnya dan mencari alternatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tandasnya.
Untuk realisasi ekspor karet secara nasional, Edy mengaku belum mendapatkan data secara keseluruhan. Namun menurunnya kinerja ekspor karet Sumut berdampak besar terhadap kinerja ekspor karet Indonesia secara keseluruhan.
"Peran ekspor Sumut terhadap nasional mencapai 17%," tutup Edy.
(kmj)
(Rani Hardjanti)