Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Nih, Tantangan Bangun Rumah Murah di Kota

Trio Hamdani , Jurnalis-Selasa, 16 Mei 2017 |20:19 WIB
<i>Nih</i>, Tantangan Bangun Rumah Murah di Kota
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR Lana Winayanti mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam menyediakan kebutuhan hunian di perkotaan khususnya buat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Menurut Lana, harga dan ketersediaan tanah di daerah perkotaan menjadi kendala untuk membangun dan menyediakan rumah murah di kawasan perkotaan.

"Harga tanah masih sangat mahal dan juga ketersediaan tanah sangat berkurang khususnya untuk MBR di perkotaan," ujarnya saat keynote speech dalam '2nd Property & Mortage Sumit 2017' di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Sebagaimana diketahui, akibat tidak tersedianya hunian terjangkau buat MBR di perkotaan, banyak MBR yang terpaksa harus mencari tempat tinggal di lokasi yang jauh dari kota. Sementara kebanyakan dari mereka bekerja di kota.

Kemudian, Lana juga menjelaskan persoalan yang dihadapi dalam mewujudkan program 1 juta rumah guna mengurangi angka backlog akibat tingginya kebutuhan tempat tinggal.

"Belum terintegrasinya PSU (prasarana, sarana, dan utilitas), masih rendahnya daya beli konsumen, proses penyesuaian," lanjutnya.

Meski masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam merealisasikan program 1 juta rumah, dia mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pembangunan hunian untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal.

"Dalam RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah daerah) juga telah disusun starategi untuk menghadapi tantangan perumahan, pertama revaluasi perpajakan, penyempurnaan dari sisi perpajakan, insentif perpajakan, pemberdayaan masyarakat, dan bantuan teknis kepada kelompok masyarakat," lanjutnya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement