Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wow! Raksasa Automotif China Akuisisi Proton

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 26 Mei 2017 |13:13 WIB
Wow! Raksasa Automotif China Akuisisi Proton
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

KUALA LUMPUR – Perusahaan asal China terus melebarkan sayap ke seluruh dunia. Teranyar dilakukan produsen automotif Geely Holdings Group Co Ltd yang mengakuisisi 49,9% saham Proton asal Malaysia.

Kesepakatan itu menjadi langkah strategis Geely untuk menembus pasar Asia Tenggara. Seusai akuisisi yang dijadwalkan tuntas pada Juli 2018, Geely juga rencananya mengambil alih 51% saham Lotus, pabrikan mobil asal Inggris yang juga dimiliki Proton.

Sejauh ini, Geely belum mengungkapkan nilai semua kesepakatan tersebut, tetapi diperkirakan mencapai miliaran dolar Amerika Serikat. Sumber Reuters melaporkan klausul akuisisi Proton telah dicapai dan tinggal langkah prosedural. Geely sebelumnya pernah menawar Proton, tetapi mundur karena sikap perusahaan itu yang terus berubah-ubah.

Dengan langkah maju ini, Geely praktis menyingkirkan para pesaingnya seperti PSA Group, Suzuki, dan Renault yang sebelumnya juga dilaporkan berminat menawar Proton. Konsultan senior dari IHS Markit Automotive, James Chao, meyakini Geely bakal membuat berbagai terobosan agar Proton menguasai pasar Asia Tenggara. “Di Volvo saja Geely menciptakan produk baru. Hal yang sama juga pasti berlaku bagi Proton,” ujarnya.

Geely yang didirikan miliarder Li Shufu mengagetkan dunia ketika mencaplok Volvo Cars dari Ford pada 2010. Sejak itu, pabrikan yang bermarkas di Provinsi Zhejiang, China bagian timur ini dikenal dengan reputasi baru, yakni menghidupkan kembali merek yang sedang kesulitan. Dalam laporan tahunan 2016, Geely berhasil mencatat penjualan 765.970 unit, meroket 50,2% dari tahun sebelumnya.

Bagi Geely, lokasi Proton yang berada di Malaysia merupakan tempat berpijak untuk mengembangkan pasar penjualan ke Asia Tenggara. Dengan kesepakatan ini, mereka ingin memaksimalkan setiap peluang emas yang didapat. Selain itu mereka ingin mengakses pasar mobil setir kanan seperti Indonesia, Malaysia, India, Australia, dan Inggris. “Malaysia dan negara ASEAN merupakan pasar yang sangat bagus bagi kami,” kata Kepala Keuangan dan Wakil Presiden Geely Daniel Donghui Li.

“Target awal kami ialah memproduksi 3 juta mobil sampai 2020. Dengan bantuan Proton, kami akan memiliki potensi setengah juta mobil di pasar Malaysia dan ASEAN,” sambung dia. Sejumlah analis menilai ekspansi cepat Geely ke Asia Tenggara didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar pembeli merupakan konsumen kelas menengah. Selain itu, investasi ini akan mendukung visi misi Pemerintah China yang sedang mengembangkan inisiatif pembangunan infrastruktur Jalur Sutra baru di dunia.

Kepala konsultan bisnis Automotive Foresight yang berbasis di Shanghai Yale Zhang memandang keputusan Geely untuk membeli saham Proton didasarkan pada proyeksi mereka bahwa pasar automotif Asia Tenggara akan terus tumbuh. “Mobil Jepang telah mendominasi pasar mobil Asia Tenggara dan menjadikan wilayah ini tempat sulit bagi pendatang baru. Namun akuisisi itu memberi Geely jaringan distribusi yang sudah mapan,” ujarnya.

Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, total penjualan mobil di pasar Asia Tenggara pada 2016 mencapai 3.164.742 unit, naik 3% dari 2015 yang sebanyak 3.070.491 unit. Indonesia merupakan negara dengan penjualan mobil terbanyak. Pada 2016 tercatat 1.061.735 unit mobil terjual, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang 1.013.291 unit.

Baik Proton maupun Geely sesungguhnya telah mengaspal di Indonesia. Namun hingga saat ini, mereka tak mampu bersaing. Lima besar penjualan mobil terbanyak 2016 didominasi pabrikan Jepang, yakni berturut-turut Toyota, Honda, Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki.

Berharap Bangkit

Sejak didirikan pada 1983 oleh Perdana Menteri Mahathir Mohammad (1981-2003), penjualan Proton terus melesu. Dengan terbatasnya layanan pasca-pembelian dan ketatnya persaingan, pangsa pasar domestik Proton hanya sekira 15% pada tahun lalu. Meski demikian, Proton sering dianggap sebagai lambang industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi Malaysia.

“Proton akan selalu menjadi mobil nasional dan sumber kebanggaan mengingat kami masih memegang mayoritas saham, yakni 50,1%,” ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Malaysia Johari Abdul Ghani dalam konferensi pers. “Produk asli dalam negeri yang kami cintai ini diharapkan dapat kembali bangkit,” tambahnya. Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia Mustapa Mohamed juga mendukung langkah DRB-HICOM, perusahaan pemilik Proton.

Menurutnya, Geely merupakan perusahaan automotif papan atas China. Berkaca pada pengalaman akuisisi Geely terhadap Volvo pada 2010, aksi korporasi itu terbilang sukses. Volvo mencatat penjualan 540.000 unit pada tahun lalu. Mustapa berharap akuisisi ini akan menandai permulaan era baru Proton kendati sadar perjalanan masih panjang.

“Saya menyambut baik keputusan DRB-HICOM untuk bermitra dengan Geely. Ini merupakan keputusan bisnis yang saya yakini sudah memperhitungkan kepentingan perusahaan dan 10.000 karyawannya,” ujar dia. Lotus yang dibeli Proton pada 1996 juga diharapkan dapat turut bangkit dari krisis keuangan. Selain itu, akuisisi ini, menurut Mustapa, dapat meningkatkan penjualan pabrik pembuat mobil sport asal Inggris itu.

Lepasnya Lotus dari Proton juga akan membebaskan salah satu tantangan utama yang dihadapi Proton sepanjang satu dekade lalu. Sambutan positif lainnya juga datang dari masyarakat Malaysia. Mereka yakin Proton akan semakin maju. “Masih ada kebanggaan nasional bagi kami,” kata Presiden Komunitas Proton di Wira Owner Club Khafif Japri. “Apa yang kami inginkan ialah Proton menjadi lebih baik, lebih kuat, dan sebaik merek mobil asing,” tambahnya.

Namun, Mahathir tak kuasa menahan kesedihannya. Politikus senior ini bahkan tak kuasa menahan air mata karena ibarat kehilangan anak kandung. Namun, keputusan sudah diambil. PM keempat Malaysia tersebut tidak bisa berbuat apa-apa kecuali meratapi kenyataan dan kesedihan. Dengan kalimat bernada sindiran, Mahathir menyebut Proton akan sukses secara komersial, terjual ke seluruh dunia, mengglobal, dan bersaing dengan Rolls Royce hingga Bentley.

Namun, bagaimanapun, menurut dia, kesuksesan itu tidak bisa dibanggakan. Jika Malaysia dijual ke asing, dia yakin Malaysia juga akan maju pesat melampaui perjuangan bangsa Malaysia. “Malaysia akan menjadi negara hebat dengan jalan tol besar, high-speed rail, gedung pencakar langit nan megah, dan kota baru yang lebih bersinar. Tapi aku tidak bangga! Aku menangis sekalipun air mata bangsa Malaysia sudah kering.

“Anakku telah hilang dan sebentar lagi negaraku. Mohon maafkan aku,” tulisnya pada blog chedet.cc seperti dikutip dari The Straits Times. Dua pabrik Proton dapat memproduksi 400.000 mobil per tahun. Puncak pangsa pasar domestik Proton ialah 74% (satu dekade lalu) menyusul tingginya kampanye pemerintah. Pada April tahun lalu, Proton dijanjikan diberi uang pinjaman lunak sebesar 1,5 miliar ringgit oleh pemerintah jika menemukan mitra asing strategis.

DRB-HICOM menyatakan Geely akan bertanggung jawab di sejumlah sektor yang meliputi produksi, manufaktur, dan pemasaran, sedangkan DRBHICOM hanya akan mengatasi proses distribusi. Salah satu korporasi paling maju di Malaysia itu direncanakan membubuhkan tanda tangan pengesahan akuisisi ini pada Juli.

(kmj)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement