JAKARTA - Salesforce menyetujui pembelian aplikasi pemesanan tempat kerja bernama Slack seharga USD27,7 miliar atau setara Rp392 triliun (mengacu kurs Rp14.157 per USD). Akuisisi ini sebagai rekor tertinggi perusahaan pelopor komputasi cloud yang berbasis di San Francisco tersebut.
Dikutip dari CNN, Rabu (2/12/2020), berdasarkan ketentuan perjanjian, pemegang saham Slack (WORK) akan menerima USD26,79 secara tunai dan 0,0776 saham Salesforce per saham Slack. Salesforce (CRM) mengumumkan kesepakatan pada hari Selasa sehubungan dengan rilis pendapatannya untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2021.
Baca Juga: Alibaba Siapkan Rp53 Triliun Akuisisi Supermarket Milik Miliarder Prancis
Langkah tersebut akan memungkinkan Salesforce (CRM), yang menjual perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan berbasis cloud dan aplikasi perusahaan lainnya, untuk meningkatkan penawaran bisnisnya. Saham Slack pada dasarnya datar setelah jam-jam di perdagangan Selasa 1 Desember 2020. Saham Salesforce turun lebih dari 4%.
Baca Juga: Saham Bank Permata Meroket 24,56%, Pasca-Integrasi dengan Bangkok Bank
Salesforce pada Selasa 1 Desember 2020 membukukan pendapatan kuartal ketiga sebesar USD5,42 miliar, itu menunjukkan kenaikan sebesar 20% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, dan laba per saham terdilusi sebesar USD1,15. Hasilnya mengalahkan ekspektasi analis, tetapi pertumbuhan pendapatan melambat dibandingkan dengan dua kuartal sebelumnya pada tahun fiskal ini.
Perusahaan meningkatkan panduan pendapatan untuk tahun fiskal 2021 penuh menjadi sekitar USD21,10 miliar menjadi USD21,11 miliar, yang akan menandai peningkatan tahun ke tahun sekitar 23%. Ini juga memberikan panduan pendapatan tahun 2022 penuh sekitar USD25,45 miliar hingga USD25,55 miliar, yang mencakup sekitar USD600 juta terkait dengan akuisisi Slack.