JAKARTA - Dalam beberapa waktu ini, heboh di kalangan masyarakat adanya kenaikan listrik hingga tiga kali lipat. Kenaikan tersebut pun dikeluhkan karena dianggap terjadi secara mendadak.
Lantas apa yang terjadi dengan tarif listrik yang dikeluhkan oleh masyarakat?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menerangkan, pemerintah bersama DPR pada Sepetember 2016, telah menyepakati untuk memberlakukan penyesuaian subsidi listrik tepat sasaran. Pemberlakuannya dimulai 1 Januari 2017 dan dilakukan bertahap tiap dua bulan hingga 1 Mei 2017.
Penyesuaian subsidi yang dimaksud dilakukan terhadap pelanggan pengguna daya 900 volt ampere (va). Di mana dari 23,1 juta pelanggan, 19,0 juta rumah tangga ternyata mampu, dan 4,1 juta pelanggan tidak mampu.
Jadi penyesuain tarif listrik untuk 2017 diberlakukan untuk pelanggan rumah tangga mampu berdaya 900 va dengan jumlah sekira 19,0 juta rumah tangga. Dengan kata lain, subsidi 2017 hanya diberikan kepada mereka yang berhak menerima.
"Subsidi untuk pelanggan yang masuk 900 va yang termasuk dalam daftar rumah tangga rentan miskin atau kurang mampu itu disubsidi. Jumlahnya 4,1 juta pelanggan, itu datanya di TNP2K. Nah yang lainnya (19,0 juta) subsidinya dicabut. Jadi tidak ada kenaikan, sebenarnya subsidinya saja yang dicabut," ujarnya, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Menurut dia, penyesuaian subsidi 900 va memang harus dilakukan demi keadilan. Untuk yang dianggap mampu, sudah tidak disubsidi dan untuk yang belum mampu layak mendapat subsidi.
Hasil dari penyesuain subsidi, kata Jonan, uangnya bisa digunakan untuk membantu pengembangan kelistrikan di wilayah lain. Di mana masih ada 2.500 desa belum terlistriki dan 10.000 desa memiliki listrik yang minim.
"Ini harus efektif dan hasilnya untuk pengembangan kelistrikan ke daerah-daerah yang masih membutuhkan. Itu aja sebenarnya. Jadi kalau efektif enggak efektif, kita ini kan suatu bangsa besar dari Sabang sampai Merauke, sesuai arahan Presiden pembangunan harus merata, semua harus menikmati hal pembangunan yang dilakukan secara bertahap," ujarnya.
(Fakhri Rezy)