JAKARTA - Arab Saudi dan beberapa negara lainnya seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Yaman telah memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Qatar. Hal ini dilakukan sebagai hukuman terhadap Qatar yang dituding mendukung Ikhwanul Muslimin dan kelompok militan yang disokong Iran.
Keadaan ini pun diyakini tidak akan berdampak bagi ekspor dan impor Indonesia. Pasalnya, menurut Deputi bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah, volume perdagangan Indonesia ke Qatar tidaklah terlalu besar.
"Kondisi Timur Tengah, kita sebetulnya BPS belum melihat pengaruh yang bakal signifikan. Kalau kondisinya baru sebatas pemboikotan terhadap Qatar oleh beberapa negara Teluk. Karena volume perdagangan Indonesia-Qatar relatif kecil dibanding total perdagangan dengan negara-negara Teluk," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (13/6/2017).
BPS pun memprediksi konflik ini juga tak akan memengaruhi ekonomi Qatar. Pasalnya, Qatar diyakini memiliki pondasi ekonomi yang cukup kuat.