Sementara dari sisi produksi, lanjut Mulia, perusahaan bubur kertas di Indonesia itu, mencatatat produksi 167.953 ton pulp sepanjang 2016 yang seluruhnya diekspor ke luar negeri.
Guna menjamin kelangsungan operasional, PT TPL tetap konsisten mempertahankan teknologi kehutanan yang ramah lingkungan dan berkesinambungan dengan fokus terhadap pelatihan, penelitian, dan pengembangan pada setiap kegiatan operasionalnya.
Pada tahun 2016, Perseroan melakukan penanaman pada areal seluas 12.358 hektar sehingga total areal yang tertanam menjadi seluas 51.656 hektar. Areal tersebut ditanam denga klon eucalyptus yang berkualitas tinggi dan dikelola dengan baik guna menjamin Perseroan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kayu eucalyptus pada rotasi panen mendatang dengan kualitas serat yang lebih baik.
Sebanyak 14 klon terbaik yang sudah ditanam pada tahun 2016 telah melalui proses pengujian terhadap potensi pertumbuhan, kompatibilitas dengan jenis tanah, serta ketahanan terhadap hama dan penyakit. Hingga akhir tahun 2016, Perseroan telah mendapat sertifikat Perlindungan Varietas yang didaftarkan di Kementerian Pertanian untuk empat jenis klon, yaitu: IND 32, IND 45, IND 47, dan IND 61.
“Untuk mendorong perusahaan lebih maju pada tahun berikutnya, PT TPL akan memastikan perbaikan proses internal, pilihan mitra bisnis strategis serta kolaborasi semua usaha untuk menciptakan budaya yang ramah bagi pemangku kepentingan. Selain itu, perusahaan juga akan fokus pada perbaikan keuangan melalui inisiatif pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi pabrik dan forestry,” ungkap Mulia.