JAKARTA - Facebook harus merogoh USD16 miliar atau Rp190 triliun untuk mengakuisisi WhatsApp, yang merupakan perusahaan mobile messaging antar-platform. Total akuisisi mencapai USD16 miliar, dengan pembayaran USD4 miliar secara tunai dan USD12 miliar berupa saham Facebook.
Facebook memang telah merogoh angka yang lumayan untuk membeli aplikasi messaging WhatsApp. Namun, proses akuisisi terserbut berhasil berkat langkah CEO Facebook Mark Zuckerberg yang mengambil kesempatan saat saingannya sedang sakit.
Sebuah laporan dari Bloomberg Businessweek mengatakan, Tencent, pembuat WeChat, juga tertarik untuk membeli WhatsApp pada awal 2014, sebuah kesepakatan yang akan segera memperluas platform teknologi China yang paling populer tersebut.
Namun pendirinya, Pony Ma, harus menjalani operasi dan menunda kunjungannya ke Silicon Valley untuk menjadi perantara kesepakatan tersebut. Zuckerberg, yang memiliki basis di California, akhirnya menawarkan harga dua kali lipat dari yang ditawarkan Tencent untuk membeli WhatsApp.
Kesepakatan USD19 miliar pun terjadi. Kala itu, kesepakatan dengan Zuckerberg terwujud dalam makan malam pada awal Februari. Zuckerberg memang tidak asing dengan kesepakatan yang cepat, seperti saat Facebook berusaha untuk menegosiasikan akuisisi perusahaan virtual reality Oculus.
Namun, laporan Bloomberg tersebut tidak menjelaskan apakah Zuckerberg tahu tentang kondisi Ma saat itu, dan Facebook tidak segera memberikan komentar mengenai laporan tersebut. Saat itu, WhatsApp memiliki lebih dari 1,2 miliar pengguna setiap bulannya yang mengirim lebih dari 50 miliar pesan per hari.
(ulf)
(Rani Hardjanti)