Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Insentif ke Industri Jadi Pelecut Konsumsi Gas di Indonesia

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 17 Juli 2017 |18:58 WIB
Insentif ke Industri Jadi Pelecut Konsumsi Gas di Indonesia
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

Menurut Adi, meningkatkan konsumsi gas bumi dalam negeri tidak semudah yang dipikirkan. Lihat bagaimana inisiatif kawasan ekonomi khusus seperti Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Kuala Tanjung atau Kendal yang sampai saat ini belum terbangun.

"Pengembangan pasar gas bumi membutuhkan integrated planning dan integrated action. Sinergi antara key stakeholders dari sisi demand seperti Kementerian Perindustrian, dari sisi Kementerian Keuangan untuk memberikan stimulus dan insentif, serta dari Kementerian ESDM, bersama sama me-nurture demand tersebut," jelas Adi.

Menurutnya, banyak pihak termasuk dari pemerintah sendiri fokus tentang strategi pasokan gas bumi dan pengadaan pasokan gas bumi mengandalkan impor. Harusnya yang dilakukan bagaimana meningkatkan konsumsi gas bumi dalam negeri. Karena, strategi demand (meningkatkan konsumsi gas di dalam negeri) sama pentingnya dengan strategi pasokan," tambahnya.

Seperti diketahui juga, realita saat ini masih terdapat 14 kargo LNG (gas alam cair) produksi nasional yang tidak terserap. "Untuk itu, melihat neraca gas saat ini harus dilakukan dengan kehati-hatian. Pemerintah melihat bahwa impor gas belum diperlukan karena ketersediaan pasokan gas domestik yang masih cukup. Maka tugas beratnya adalah membangun pasar domestik sehingga seluruh gas produksi dalam negeri bisa dimanfaatkan di dalam negeri menjadi energi yang menggerakan perekonomian Indonesia," tutup Adi

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement