JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tengah mengkaji ulang proyek mobil listrik. Hal tersebut lantaran, dari sisi pengembangan bisa dilakukan penghematan bahan bakar fosil.
"Kami lebih concern pada penggunaan energi fosil yang semakin berkurang. BBM berkurang juga, sehingga impor kita juga lebih berkurang. Jadi kita punya concern mendorong energi bersih," kata Staf Komunikasi Menteri ESDM, Hadi Djuraid di Jakarta.
Bersama Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM berencana mengembangkan mobil listrik dalam negeri dan saling berkoordinasi. "Kalau pengembangan mobil listriknya itu sendiri domainnya pada Kementerian Perindustrian, bukan kami (Kementerian ESDM)," kata Hadi.
Menurutnya, di negara yang maju, industri mobil listrik bukanlah hal yang mahal serta eksklusif lagi, sebab produsen sudah mulai ramai mengembangkan teknologi tersebut. "Teknologinya juga semakin maju, bukan lagi teknologi yang mahal serta eksklusif. Bahkan produsen seperti Tesla sudah buat mobil listrik sejuta umat. Dan itu makin cepat," katanya.
Bahkan berdasarkan informasi dari Hadi, ada juga pabrikan yang mulai per 2019, menghentikan produksi mobil berbahan bakar minyak (BBM) dan beralih ke bahan bakar listrik. Oleh karena itu, perubahan tersebut harus lebih cepat dari sebelumnya. Oleh karena itu, Indonesia harus lebih serius mempersiapkan industri mobil listrik.