JAKARTA - Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Wahyu Widodo Pandoe, mengatakan pihaknya segera mengkaji bersama kementerian dan lembaga penelitian lain pembangunan jalur kereta api di Sumatera, Sulawesi dan Papua.
"Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulma Fendi sudah tampilkan rencana jalur peta kereta api di Sulawesi dan Papua yang bisa dikerjasamakan. Pengkajian jalur kereta cepat yang Jakarta-Surabaya jadi kegiatan bersama pertama dan kita harap berlanjut ke track berikutnya," kata Wahyu di sela-sela pelaksanaan Kongres Teknologi Nasional 2017 BPPT di Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Baca juga: Hore! KRL Cikarang-Jakarta Beroperasi Awal 2018
Jalur kereta api Trans-Sulawesi dari pantai barat ke pantai timur, Wahyu mengatakan melalui sesar aktif Palu Koro, sedangkan jalur sebelah barat Padang melewati Bukit Barisan dan sesar aktif yang selalu bergeser. "Track di Sumatera ini juga lebih kompleks sebenarnya. Ini nanti kita bahas bersama kendala ini,” ujarnya.
Wahyu mengatakan kondisi geografi di Jawa dan tiga pulau besar lainnya memang jauh berbeda. Secara geologi Pulau Jawa lebih stabil untuk jalur kereta api, dan hanya akan mengalami penurunan atau ‘subsidence’ terukur.