JAKARTA - Ferrostaal, perusahaan petrokimia asia Jerman berminat untuk membeli gas dari Teluk Bintuni. Saat ini, negosiasi masih dilakukan bersama penyedia gas di Teluk Bintuni, yaitu BP dan Genting Oil Kasuri.
"Perkembangan Bintuni kan alokasi gasnya sudah diberikan oleh BP 90 dan dari Genting. Sekarang dari pengembangan wilayah Bintuni itu kawasan industrinya di kerjakan oleh pupuk. Nah sekarang tinggal dan project-nya sudah dikonfirmasikan proyek metanol bikin polypropelene dan polyethylene dikerjakan oleh pupuk. Ferrostaal dan Sojitz menyatakan minat untuk ikut," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Saat ini, negosiasi masih terus dilakukan. Harga gas yang ditawarkan pun berada pada kisaran USD5,4 per Million British Thermal Unit (MMBTU).
"Sekarang tinggal business to business negosiasi harga gas. Harga gas yang ditawarkan masih sekira USD5,4 (per MMBTU), sedangkan industri minta floor price-nya USD3,7 (per MMBTU), jadi efektifnya di atas USD4 (per MMBTU) sedikit," ujar Airlangga.
Airlangga mengungkapkan, idealnya harga penjualan gas ini USD4 per MMBTU. Namun, kesepakatan ini akan diputuskan secara business to business.