JAKARTA - Permintaan industri tekstil Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Tercatat permintaan industri tekstil turun dari USD13 miliar turun menjadi USD11,8 miliar.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)Â Ade Sudrajat mengatakan meskipun dalam kurun tiga tahun terakhir mengalami penurunan, namun pada semester I-2017 mengalami kenaikan permintaan untuk industri tekstil. Adapun peningkatan yang adalah sebesar 0,6%.
Menurut Ade, peningkatan permintaan tekstil pada semester pertama 2017 ini buka karena permintaan Amerika Serikat dan Eropa yang naik. Melainkan permintaan tekstil Indonesia-lah yang terus mengalami kenaikan.
"Memang dalam kurun waktu tiga tahun kota turun dari USD 13 miliar menjadi USD 11,8 miliar. Tapi dari Januari sampe Juni ada kenaikan 0,6%. Tapi ini bukan karena atas permintaan AS dan Eropa yang naik. Malah permintaan mereka turun, makanya Indonesia bisa naik," ujarnya saat ditemui di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Menurut Ade, dengan adanya kenaikan permintaan pada semester ini, membuat para pelaku industri tekstil Indonesia kembali bergairah. Sehingga itu sangat bagus untuk meningkatkan daya saing baik secara lokal maupun internasional. "Adanya daya saing ini makin bagus," jelasnya
Sebelumnya, Ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia pada Januari-Februari 2017 mencapai USD2 miliar. Atau naik sebesar 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)