Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Aktif Cari Modal, Obligasi BUMN Tembus Rp26,1 Triliun pada Juni 2017

Trio Hamdani , Jurnalis-Senin, 24 Juli 2017 |13:41 WIB
Aktif Cari Modal, Obligasi BUMN Tembus Rp26,1 Triliun pada Juni 2017
Foto: Trio/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Penerbitan obligasi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan tren positif. Sebab dari tahun ke tahun penerbitan obligasi BUMN menunjukkan pertumbuhan. Bahkan dibandingkan badan usaha swasta persentasenya tak terpaut jauh.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan, pemeringkatan penerbitan baru obligasi BUMN ditangani pihaknya hingga Juni 2017 nilainya telah mencapai Rp26,1 triliun tak terpaut jauh dengan badan usaha swasta yang nilainya sebesar Rp31,7 triliun. Ada perbedaan sebesar Rp5,6 triliun antar-keduanya.

"Kalau dilihat dari BUMN atau non BUMN terlihat sekarang BUMN jauh lebih aktif dibandingkan sebelumnya. 2016 hampir berimbang BUMN dan non-BUMN. 2017 juga demikian perbedaannya sedikit," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Adapun pada 2016, porsi penerbitan obligasi BUMN totalnya mencapai Rp55,7 triliun, hanya Rp2,8 triliun lebih sedikit dibandingkan obligasi non-BUMN yang nilainya tercatat sebesar Rp58,5 triliun. Tren itu, kata Salyadi dipengaruhi geliat pembangunan infrastruktur saat ini.

Selain itu, menurut dia, investor cenderung lebih nyaman jika menginvestasikan dananya di obligasi milik BUMN. Sehingga obligasi BUMN terserap cukup baik dan membuat perusahaan negara itu semakin minat menerbitkan surat utang.

"Investor yang obligasi BUMN lebih nyaman daripada obligasi swasta. Kebetulan BUMN yang kita rating perusahaan besar dan rating cukup baik bahkan sebagian besar rating-nya AAA dengan jumlah penerbitan cukup besar," lanjutnya.

Tren pertumbuhan positif penerbitan obligasi BUMN sudah terlihat sejak 2015 yang mana saat itu obligasi yang diterbitkan BUMN sebesar Rp27,7 miliar dan non-BUMN Rp35,1 triliun. Sementara 2014 rentang antara BUMN dan non BUMN masih cukup jauh, masing-masing Rp15,6 triliun dan Rp30,6 triliun.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement