Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Realisasi APBN Semester I-2017 Lebih Baik Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Perhitungannya

Dedy Afrianto , Jurnalis-Sabtu, 29 Juli 2017 |17:26 WIB
Realisasi APBN Semester I-2017 Lebih Baik Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Perhitungannya
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Masuknya Sri Mulyani dalam jajaran Menteri Kabinet Kerja memberikan angin segar bagi pemerintah. Sri Mulyani dalam jabatannya sebagai Menteri Keuangan berhasil memberikan stimulus positif bagi para investor.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun disusun secara lebih realistis oleh Sri Mulyani. Hasilnya, realisasi APBN pada semester I-2017 tercatat lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Hal ini dapat dilihat dari realisasi penerimaan negara dan realisasi dana transfer ke daerah. Tak hanya itu, defisit anggaran hingga realisasi pembiayaan anggaran pada semester pertama tahun ini pun lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melansir data dari Kementerian Keuangan, Sabtu (29/7/2017), pada sisi pendapatan negara, penerimaan perpajakan tumbuh 9,6% pada semester I-2017. Capaian ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh negatif sebesar 2,5%.

Sementara itu, sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam (SDA) sektor migas mencapai 62,3% terhadap APBN. Jumlah ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 26,9%.

Pada sisi belanja, pemerintah juga telah menggunakannya untuk membangun infrastruktur. Beberapa di antaranya adalah jalan baru sepanjang 46,3 kilometer (km), jalan tol sebesar 3,69 km, jembatan sebesar 523,08 meter, hingga flyover dan underpass spanjang 1.887,7 meter.

Pada sisi transfer ke daerah, tercatat realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik telah mencapai 29,9%. DAK ini digunakan untuk pembangunan puskesmas, infrastruktur jalan, pasar, dan rumah sakir rujukan.

Selain itu, defisit anggaran juga hanya mencapai 1,29%. Defisit ini lebih baik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,82%.

Perbaikan juga tercatat pada sisi realisasi pembiayaan anggaran. Pertumbuhan penerbitan Surat Berharga Negara (Neto) juga mengalami perbaikan. Penerbitan SBN Neto pada semester pertama tahun ini tumbuh negatif sebesar 23,3% atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 34%. (ded)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement