JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan rapat terbatas untuk membahas evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN). Setelah membahas tentang PSN di Sumatera Barat, Jokowi membahas evaluasi PSN untuk Provinsi Sulawesi Barat.
Menurut Jokowi terdapat beberapa potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Barat untuk dapat dikembangkan. Potensi ini diyakini dapat menjadi kekuatan ekonomi pada daerah Sulawesi Barat.
"Sebagai salah satu provinsi termuda saya melihat bahwa Provinsi Sulawesi Barat memiliki potensi yang besar baik di sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Menko Polhukam Wiranto: Kita Perlu Apresiasi Ekonomi Indonesia
Perekonomian Butuh Perhatian Khusus, Menkopolhukam: Nawacita Harus Dibangun dari Pinggiran
Saat ini, kata Jokowi, sektor pertanian telah menjadi pendorong utama petumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Barat. Sektor Pertanian telah menjadi pendorong ekonomi sejak 2016 hingga kuartal 1-2017.
"Kontribusi sektor pertanian meningkat menjadi 3,24%," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Barat pun mampu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal pertama lalu tumbuh sebesar 5,01%. Ekonomi Sulawesi Barat pun mampu tumbuh hingga di atas 7% pada kuartal pertama tahun ini.
"Pergerakan di sektor pertanian ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat dan triwulan I-2017, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,38%. Saya kira tumbuh sangat tinggi melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
Jokowi pun berharap agar momentum pertumbuhan ekonomi ini dapat dipertahankan. Dengan begitu, Sulawesi Barat dapat berkontribusi cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Namun, angka kemiskinan juga masih perlu menjadi perhatian dari Sulawesi Barat. Sebab, angka kemiskinan pada daerah ini masih berada pada level double digit.
"Oleh sebab itu momentum kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartal satu ini harus dipertahankan sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja, mengurangi ketimpangan, serta menekan angka kemiskinan di Sulawesi Barat yang saat ini masih berada pada posisi sebesar 11,19%," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)