JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengupayakan pengumpulan data konsumsi masyarakat yang melakukan kegiatan jual-beli lewat jalur nonkonvensional alias belanja online.
Kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo, hal itu guna memastikan benar atau tidaknya terjadi pelemahan daya beli masyarakat terhadap retail seperti yang terjadi belakangan ini, di tengah pulihnya perekonomian Indonesia.
"Mengenai data-data transaksi melalui online ini memang secara statistik beberapa belum tercover. kita masih terus dengan BPS bagaimana melihat transaksi-transaksi yang sebenarnya tidak melalui jalur-jalur yang tidak konvensional," kata dia di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Menurutnya, transaksi jual beli secara online membuat aktivitas konsumsi masyarakat tidak terdata. Sehingga ketika BI merilis data mengenai daya beli masyarakat seolah terjadi pelemahan, sementara aktivitas jual-beli secara online sebenarnya masih cukup masif.
"Kalau kita melihat kegiatan melalui online itu kegiatan sebenarnya memotong rantai perdagangan karena langsung, dari produsen ke penjual kepada konsumen. Beberapa langkah step di tengah akan hilang (step dari pedagang)," lanjutnya lagi.
Baca Juga:
Pelemahan daya beli yang seolah terjadi sebenarnya hanya peralihan masyarakat dari belanja secara konvensional ke online dengan adanya beberapa pertimbangan yang lebih menguntungkan.