JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek akan menggunakan teknologi tinggi untuk menjalankan persinyalan keretanya yakni teknologi moving block.
Menko Luhut mengatakan, dengan menggunakan teknologi ini, bahkan perusahaan pembiayaan asal Amerika Serikat yakni BlackRock menginginkan untuk masuk dalam pendanaan proyek LRT ini.
"Saya ingin menginformasikan, BlackRock saja salah satu fund manajer dunia yang punya kapitalisasi USD5 triliun itu sudah ingin masuk sini. Jadi pengen mem-financing proyek ini. Karena ini sangat menarik," ungkapnya di Cawang, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Baca Juga:
Ssst... Bocoran Menko Luhut: Tahun Depan LRT Cibubur-Bogor Siap Dibangun
Wih! Dengan Sistem Moving Block, LRT Bisa Angkut 465.000 Orang/Hari
Menurutnya, tidak hanya BlackRock saja, siapa pun nanti investor yang ingin masuk untuk membiayai proyek akan dipersilakan olehnya. Hal ini juga untuk membantu pemerintah sehingga tidak perlu terlalu banyak mengandalkan APBN lagi.
"Yang ini (LRT Jabodebek) sekarang dia (BlackRock) mau masuk. Tapi buat kita sih silakan saja," jelasnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa nantinya belum tahu seperti apa detail BlackRock masuk ke proyek LRT ini. Karena akan dilakukan siskusi terlebih dahulu bersama tim Kemenko Maritim dan Kemenhub.
"Ya nanti masih dicari masih diskusi dengan tim kita. Kita liat nanti yang mana. Pokonya mereka sudah sangat tertarik untuk masuk setelah liat struktur financing. Sekarang mereka lagi bicara," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)