JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerhatikan pinjaman usaha bagi pelaku usaha UMKM. Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.
Baca juga:
"Bagaimana OJK bisa memperhatikan dari sisi regulasi agar akses terhadap pembiayaan dari masyarakat kecil itu tetap bisa dengan tingkat suku bunga yang bisa dibayar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai mendampingi OJK dalam pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Sementara itu, menurut Wimboh, OJK menang harus mengembangkan akses dan lembaga keuangan mikro bagi para pengusaha mikro dan kecil. Suku bunga pun nantinya diharapkan dapat ditekan secara lebih rendah dan kompetitif.
"Lebih murah dari yang sekarang mereka nikmati," ujar Wimboh.
Saat ini, kredit berbunga rendah telah diberikan oleh pemerintah melalui kredit usaha rakyat (KUR). Besaran bunganya pun mencapai 9%.
Namun OJK menargetkan akan memberikan akses pembiayaan bagi UMKM dengan bunga di bawah 9%. Artinya, UMKM berpotensi menikmati bunga rendah jika program ini berhasil terealisasi.
"Ini harus yang lebih kecil lagi. Kalau KUR kan udah bisa akses ke perbankan. Ini kalau misalnya tukang warteg, itu masa mau pinjam ke bank, kan enggak bisa. Ini yang menjadi target kita untuk difasilitasi. Kita bisa memberi akses pembiayaan," tukasnya.
(Fakhri Rezy)