Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

NOTA KEUANGAN: Jokowi Sebut RAPBN 2018 Rp2.204 Triliun untuk Atasi Ketimpangan

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Rabu, 16 Agustus 2017 |14:46 WIB
NOTA KEUANGAN: Jokowi Sebut RAPBN 2018 Rp2.204 Triliun untuk Atasi Ketimpangan
Ilustrasi: (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan akan melakukan efisiensi dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2018.

Jokowi menjelaskan, belanja negara dalam RAPBN tahun 2018 direncanakan sebesar Rp2.204,4 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.443,3 triliun, serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp761,1 triliun.

"Pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah efisiensi, penajaman kualitas belanja, serta pencapaian sasaran pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengatasi ketimpangan, serta pemerataan pembangunan yang berkeadilan," tegas Jokowi saat Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintas atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2018 Beserta Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Baca Juga: PIDATO PRESIDEN: Terungkap, Ini Alasan Jokowi Gencar Bangun Infrastruktur di Perbatasan

Jokowi menambahkan, dengan rencana Pendapatan Negara dan Belanja Negara dalam tahun 2018 tersebut, defisit anggaran dalam RAPBN tahun 2018 direncanakan menjadi Rp325,9 triliun atau setara dengan 2,19% dari PDB. Sasaran defisit anggaran tahun 2018 tersebut lebih rendah dari outlook-nya di tahun 2017 yang sebesar Rp362,9 triliun atau 2,67% dari PDB.

"Tingkat keseimbangan Primer di tahun 2018 direncanakan juga mengalami penurunan, dari perkiraan sebesar minus Rp144,3 triliun dalam tahun 2017 menjadi minus Rp78,4 triliun," imbuhnya.

Baca Juga: PIDATO PRESIDEN: Kita Harus Ingat! Bangun Indonesia Adalah Membangun Manusia

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan rancangan undang-undang APBN 2018. Presiden juga akan memaparkan nota keuangannya.

Jokowi menyampaikan bahwa keterangan Pemerintah atas RAPBN tahun 2018 dilaksanakan pada momen yang sangat penting bagi Indonesia. Yaitu, menjelang peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-72.

"Momen ini mengingatkan kita semua tentang janji-janji kemerdekaan yang harus kita penuhi, yang harus kita tunaikan, yang harus kita tuntaskan," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement