Jokowi menambahkan, perekonomian daerah, terutama di kawasan pinggiran tidak akan bisa bergerak dengan cepat apabila
tidak ada tenaga listrik dan prasarana telekomunikasi.
Untuk itu, Pemerintah terus mendorong pembangunan energi listrik di 31 lokasi prioritas dan meneruskan pembangunan berbagai Base Transceiver Station (BTS) sehingga kecamatan-kecamatan di perbatasan dan garis perbatasan NKRI dapat mengakses telepon dan informasi.
Pada kesempatan ini, Jokowi mengungkapkan keinginannya agar Indonesia dapat diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu, Jokowi menekankan bahwa Indonesia perlu waspada pada penggerus daya saing saat ini, yaitu korupsi yang dianggap menjadi musuh bersama.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memerangi korupsi. Pemerintah mendukung setiap usaha, dari semua pihak, dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta memperkuat KPK. Selain memerangi korupsi yang menggerogoti APBN, menggerogoti uang rakyat, kita juga terus menguatkan sistem dan basis data perpajakan nasional," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)