"Jadi kami memandang pelambatan di kredit tidak semata-mata karena suku bunga juga. Tetapi demand nya kita lihat memang agak melambat dan hapus bukunya juga cukup tinggi," terangnya.
Tiko melanjutkan, saat ini kredit masih didorong oleh korporasi besar. Demand korporasi dalam setahun terakhir ini juga telah menunjukkan perbaikan.
"Deman korporasi juga membaik khususnya korporasi yang terkait komoditas, khususnya sawit. Kemudian emas, copper juga sudah membaik. Kemudian dari sisi kontraktor untuk infrastructure juga mulai membaik sekali," terangnya.
Baca juga: BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Apa Sebabnya?
Selain korporasi, segmen retail juga menjadi penopang pertumbuhan kredit. Dengan adanya penurunan bunga di Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) membuat demand dari sektor retail juga perlahan mulai membaik.
(Rizkie Fauzian)