Ini Cara Investasi untuk Generasi Milenial
MENABUNG menjadi hal wajib bagi generasi muda. Selain sebagai bekal di masa depan, tabungan juga bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak. Namun, potongan ini dan itu terjadi saat menabung di bank. Padahal, kebutuhan yang harus dipenuhi semakin banyak dari hari ke hari. Belum lagi rencana di masa tua nanti. Lalu, apakah menabung saja cukup?
Bagi generasi muda, sudahkah Anda berpikir untuk berinvestasi? Nilai dari investasi berkembang setiap waktu. Apa yang ditanamkan saat ini, hasilnya bisa berkali-kali lipat beberapa tahun kemudian. Sangat menggiurkan, bukan?
Bagi yang ingin berinvestasi, coba perhatikan tips-tips investasi di bawah ini:
1. Ketahui Tujuan Awal Anda Ikut Investasi
Bagi Anda yang masih muda, investasi menjadi hal penting untuk diikuti. Ada banyak instrumen investasi yang bisa diikuti, seperti reksa dana, deposito, bahkan investasi saham. Tetapi, ada baiknya untuk mengetahui tujuan investasi itu sendiri sebelum bergabung. Apakah Anda ingin berinvestasi dalam jangka pendek atau jangka panjang?
Jika berinvestasi untuk membeli rumah baru, kendaraan baru, atau untuk bekal untuk menikah nanti, berarti Anda butuh investasi jangka panjang. Kalau bertujuan untuk jalan-jalan keliling Asia, pilih investasi jangka pendek.
2. Ikuti Berbagai Informasi Seputar Investasi
Saat ini, Indonesia sedang gencar-gencarnya mengajak kaum muda untuk berinvestasi. Tujuannya agar kaum muda bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah sebagai penghasilan tambahan. Bagi Anda yang ingin berinvestasi, sebaiknya ikuti perkembangan di dunia investasi. luangkan waktu untuk membaca koran, berita di internet, atau bergabung pada komunitas investor muda. Di sana, Anda akan banyak memperoleh informasi mengenai instrumen investasi apa yang sedang mengalami perkembangan saat ini. Anda juga tahu kelebihan dan kelemahan jenis investasi yang ada.
3. Pilih Investasi yang Cocok
Sebelum berinvestasi, pahami instrumen investasi apa yang cocok. Apakah itu saham, reksa dana, atau deposito? Bagi yang tidak ingin mengambil risiko, lebih baik memilih investasi deposito atau reksa dana pasar uang. Bagi Anda yang suka berspekulasi, lebih baik bergabung pada investasi saham. Total return yang diterima juga jauh lebih besar. Namun ingat, risiko yang dihadapi juga besar. Jadi, pilihlah investasi yang tepat.
4. Jangan Terfokus Pada Satu Jenis Investasi
Bagi Anda yang sudah berinvestasi, jangan hanya fokus pada satu jenis investasi saja. Misalnya, sudah investasi emas, dapat juga bergabung pada reksa dana, deposito, atau obligasi. Memang, modal yang dibutuhkan semakin besar. Namun, hal ini berguna untuk jaga-jaga karena kondisi ekonomi yang tidak bisa ditebak.
5. Pantau Nilai Investasi
Tinggi rendahnya gain yang didapatkan, itu semua tergantung pada kondisi ekonomi suatu negara. Jadi, Anda tidak bisa memprediksi berapa nilai dari investasi di masa yang akan datang. Dalam dunia investasi, Anda tidak selalu mendapatkan keuntungan. Bisa saja saat ini untung, namun beberapa hari lagi rugi. Untuk itu, Anda harus sering memantau nilai investasi untuk menghindari kerugian.
6. Perhatikan Kondisi Finansial
Kondisi finansial yang baik membuat Anda bisa bergabung pada berbagai jenis instrumen investasi. Namun, bagaimana kalau kondisi ekonomi pas-pasan? Anda tidak perlu khawatir. Saat ini, investasi sudah bisa dilakukan mulai dengan Rp100.000. Jadi, Anda yang gajinya pas-pasan juga bisa bergabung.
7. Jangan Hanya Bermimpi, Mari Sisihkan Uang!
Ingin membeli mobil baru, rumah baru, jalan-jalan keliling Eropa? Jangan hanya bermimpi. Mari wujudkan mimpi Anda dengan cara berinvestasi. Tentunya, investasi membutuhkan modal, Anda harus siap menyisihkan uang jajan atau gaji bulanan untuk diinvestasikan. Seperti yang disebutkan di atas, modal investasi tidak harus puluhan hingga ratusan juta. Dengan Rp100.000 saja sudah bisa membeli saham pada perusahaan tertentu. Tertarik?
(Donald Banjarnahor)
