"Ya (penutupan 8 supermarket) karena enggak efisiens aja. Jadi dia punya tempat itu mau dikasih ke fashionnya," tandasnya.
Baca juga: Anggarkan Rp242 Miliar, Ramayana Lestari Sebar Dividen Rp36/Saham
Sebelumnya, Suryanto mengatakan, bisnis supermarket terus merugi sejak 2014 ketika pelemahan daya beli masyarakat mulai tampak. Pihaknya sempat berencana untuk memisahkan bisnis supermarket dan department store. Hal itu diharapkan dapat mengerek kinerja lini supermarket.
"Masalah spin off masih kami kaji artinya belum kami putuskan kapan spin off ini. Tapi begitu kami kaji visible akan kami lakukan spin off ini," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, 9 Agustus 2017.
(Fakhri Rezy)