SURABAYA – PT PAL memenuhi pesanan kapal dari TNI-Angkutan Laut. Saat ini, pembuatan kapal telah memasuki proses Keel Laying (Peletakan Lunas) Landing Platform Dock (LPD).
Pesanan TNI-AL yang ketiga ini dihadiri oleh Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Mulyadi, didampingi Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh, Wakil Komisaris Rahmat Lubis dan disaksikan para pejabat Angkatan Laut beserta jajaran Manajemen PT PAL berlangsung di Grand Assembly Area Divisi Kapal Niaga PT PAL INDONESIA (Persero).
Baca juga: Mantap! Nigeria Siap Beli Kapal Perang Buatan PT PAL
Pada pelaksanaan Keel Laying kali ini, PT PAL berhasil melebihi dari persyaratan minimal yang ditetapkan regulasi MARPOL / SOLAS, dimana untuk tahapan Keel Laying pada kapal besar disyaratkan berat block minimal 50 Ton atau setara 1 sampai 2 block saja. Namun pada saat ini PT PAL berhasil menyajikan 12 blocks sekaligus atau setara dengan berat hingga 400 Ton lebih.
Pengadaan kapal dengan masa pembangunan 23 bulan, ini didasarkan pada kontrak dengan nomor KTR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. Dari 5 tahapan proses pembangunan kapal, tahapan ke-2 Keel Laying ini dilakukan 4 bulan lebih awal dari rencana pada tanggal 28 Desember 2017.
Baca juga: Mantap, Pal Indonesia Akan Bangun 4 Kapal Listrik dan 2 LPD TNI
Menurut Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh, langkah percepatan ini kami lakukan untuk mengantisipasi pemenuhan target proyek Multi Years yang sangat ketat, dimana pada akhir 2017 harus mampu mencapai progress minimal yang ditetapkan sebesar 40%.
“Pencapaian progress pada akhir Juli 2017 telah mencapai 21,72% dari rencana 11,50% atau surplus 10,22%, sehingga kami merasa optimis untuk dapat memenuhi target akhir tahun yang telah ditetapkan,”jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2017).
Kapal ini memiliki fungsi asasi untuk menjalankan berbagai operasi militer sebagai bentuk penguat diplomasi TNI-AL dalam menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan laut terluar kedaulatan Indonesia. Selain itu, kapal ini mampu menjalankan misi kemanusiaan baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi administrasi pemerintahan bergerak. Kapal yang dirancang untuk tempat pusat koordinasi ini mampu mengangkut hingga 771 personil yang terdiri dari crew, pasukan dan penumpang.
Baca juga: Menyedihkan, Galangan Kapal Pal Indonesia Baru Terpakai 15%
Sebelumnya, PT PAL telah membangun 2 (dua) Unit LPD melalui Program Alih Teknologi (Transfer of Technology) dari Korea yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 tahun 2011 untuk TNI-AL. Melalui pengalaman serta inovasi penguasaan Teknologi, PT PAL juga telah berhasil untuk pertama kalinya mengekspor 2 (dua) Unit SSV pada tahun 2016 dan 2017 untuk Angkatan Laut dengan tepat mutu dan tepat waktu.
Menurut penuturan Direktur Pembangunan Kapal Turitan Indaryo, melalui pendekatan dan implementasi Strategi Pembangunan dengan metode Multi Starting Points, PT PAL telah membuktikan keberhasilan mengurangi durasi pembangunan 2 unit LPD dari 5-6 tahun menjadi hanya 2-3 tahun saja.
Dengan kemampuan yang telah dibuktikan PT PAL sebagai galangan dalam negeri yang membangun Alutsista Matra Laut, maka harapan kerjasama yang berlanjut antara industri dan pihak pengguna seperti TNI-AL dapat terjalin lebih baik dan makin dapat dipercaya, sehingga dengan sinergi tersebut kemandirian Industri Pertahanan Dalam Negeri yang kuat dapat segera terwujud.
(Rizkie Fauzian)