Menurut Imam, penyebab masih ada BUMN yang sakit adalah karena adanya ketidaksepahaman dalam memanagemen menjalankan perusahaan. Sehingga sudah dilakukan pengawasan secara ketat dan BUMN punya waktu empat bulan untuk meningkatkan kinerja di semester II 2017 agar lebih baik.
"Ya banyak miss mangement, operasionalisasi nantinya inefisien, kekuatan sumber daya memang tidak cukup mampu untuk menopang. Monitoring, pengawasan, pembinaan memang sudah ketat, tinggal eksekusinya nanti," paparnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta BUMN Kerja Keras Kumpulkan Dividen Rp43 Triliun di 2018
Pihaknya pun hanya mempunyai waktu 4 bulan untuk menyiapkan obat yang mujarab dalam menyebuhkan BUMN yang rugi. "Kita masih ada waktu empat bulan untuk mengupayakan, komitmennya teman-teman kami, bu Menteri BUMN ke depankan BUMN itu lebih bisa memberikan kontribusi sebagaimana yang disampaikan komisi VI," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)