JEPARA - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 (Tanjung Jati B Unit 5 dan 6) dimulai pembangunan hari ini di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pembangunan PLTU Jawa 4 ini membuat lokasi Tanjung Jati sebagai pembangkit listrik terbesar se Asia Tenggara.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara I Made Suprateka mengatakan, PLTU Jawa 4 berkapasitas 2x1.000 mw tentunya melengkapi existing pembangkit Tanjung Jati yang sebelumnya sudah beroperasi sebesar 2.600 mw.
Baca juga: Demi PLTU 2 x 25 Mw, Pupuk Indonesia Energi Akuisisi Rekind Daya
"Dengan kapasitas tambahan 2x1000 sehingga Tanjung Jati kapasitas terpasang dayanya menjadi 4.600 mw. Sepengetahuan saya ini akan menjadi komplek pembangkit terbesar di Asean," ujarnya di PLTU Jawa 4, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (31/8/2017).
Sebagai pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP), PLN tentu mendukung penuh pembangunan ini. Apalagi akan menambah elektrifikasi di dalam mega proyek 35.000 WM. Untuk itu diharapkan sekira 3 tahun atau 50-56 bulan proyek ini sudah bisa selesai.
Baca juga: Raih Rp23 Triliun, Proyek PLTU Cirebon Unit 2 Dikebut
"Harapan ini tentu tidak kurang, agar capai tingkat eletrikfikasi meningkat. Pembangunan PLTU ini nantinya akan masuk dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali,"tuturnya.
Menurut Made, pembangunan PLTU Jawa 4 merupakan sebuah janji di mana negara akan berusaha untuk melistriki daerah-daerah yang belum ada listriknya. Sebagaimana diketahui masih ada sekira 2.500 desa yang masih gelap.
Baca juga: PLTU Cirebon Unit II Ditargetkan Beroperasi 2020
"Kita akan terus laksanakan upaya-upaya termasuk merangkul IPP seperti ini. Besar harapan semua desa bisa diterangi," tandasnya.
(Rizkie Fauzian)