Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah masih bergerak dalam tren sidewaysnya. Apalagi laju dolar Amerika Serikat (USD) mulai berbalik naik. Adanya rilis paket kebijakan ekonomi tampaknya tidak banyak direspons positif meski hal tersebut termasuk sentimen positif di dalam negeri.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah masih bergerak dalam tren sideways. Apalagi laju dolar Amerika Serikat (USD) mulai berbalik naik. Adanya rilis paket kebijakan ekonomi tampaknya tidak banyak direspon positif meski hal tersebut termasuk sentimen positif di dalam negeri.
"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada Rupiah, terutama dari imbas penyampaian pandangan moneter dari The Fed dan ECB di akhir pekan kemarin," ujarnya.
Diperkirakan Reza, laju rupiah akan berada di rentang support Rp13.365 per USD dan resisten Rp13.295 per USD. Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah di pekan kemarin mampu kembali menguat meski dibarengi dengan mulai terapresiasinya laju USD setelah merespon beberapa data ekonominya yang menguat.
Adapun nilai tukar rupiah menguat 0,067% di bawah pekan sebelumnya yang naik 0,075%. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp13.357 per USD atau lebih baik dari sebelumnya di Rp13.362 per USD.
(Dani Jumadil Akhir)