JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta konsumsi rumah tangga harus dijaga di atas 5%. Pasalnya, konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terhadap produk domestik bruto (PDB) negara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada awal Agustus lalu konsumsi rumah tangga baru tumbuh sebesar 4,95%. Untuk merealisasikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di atas 5%, maka pemerintah harus menjaga kadar inflasi tetap berada di angka yang wajar.
"Konsumsi rumah tangga harus dijaga di atas 5%, yaitu 5,1%, maka daya beli harus diperkuat dengan inflasi yang harus dipertahankan rendah," katanya di Ruang Rapat Banggar, DPR RI, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4%, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Harapan
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu optimis bahwa konsumsi rumah tangga akan tumbuh di atas 5% dengan perkiraan inflasi yang dapat terjaga dengan baik. "Inflasi yang dijaga maka konsumen akan confident untuk belanja yang bisa mengakselerasi perekonomian," paparnya.
Dengan sejumlah asumsi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dirinya juga optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi 2018 bisa tercapai sesuai yang saat ini ditetapkan dalam RAPBN 2018. "Ekonomi Indonesia 2018 diperkirakan membaik jadi 5,4%. Butuh policy untuk counter ketidakpastian global dan kebijakan yang menghasilkan harus diakselerasi," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)