JAKARTA - PT PLN (Persero) mulai melebarkan sayapnya di bisnis gas bumi. Tak tangung-tanggung, BUMN listrik ini tengah merencanakan pembangunan tujuh terminal gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).
Pasca terbitnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 45 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Gas Bumi bagi Pembangkit, manajemen PT PLN (Persero) mulai tancap gas. Ini ditandai dengan rencana pembangunan 7 terminal LNG yang akan digarap perseroan dalam waktu dekat.
Dalam materi yang dipaparkan di Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR akhir pekan lalu diketahui, PLN akan membangun sedikit 3 unit fasilitas regasifikasi gas terapung atau yang dikenal dengan floating storage regasification unit (FSRU). Rencananya, 3 FSRU tadi akan dibangun di kawasan Sumatera Bagian Utara, Muara Tawar Jakarta, dan yang terakhir Gorontalo di Sulawesi Selatan.
"Kalau di (Sumatera Utara) itu kan ada PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) unit 3 dan 4. Jadi Kami sedang lihat mana yang lebih optimal (biaya produksi)," ujar Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN, Nicke Widyawati dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Baca Juga: 20 September, PLN Bakal Terbitkan KIK EBA Rp4 Triliun
Selain FSRU, demi menjamin ketersediaan pasokan bahan baku gas untuk sejumlah pembangkitnya PLN juga tengah mengkaji pembangunan sedikitnya 5 fasilitas penyimpanan LNG terapung atau floating storage unit (FSU) dan 1 terminal LNG. Adapun wilayah yang akan menjadi target pembangunan mencakup kawasan Indonesia bagian tengah, Bangka Belitung, Pontianak, Nias, Maluku dan Gresik.
Di samping itu, perusahaan listrik pelat merah ini juga diketahui bakal membangun 2 jaringan pipa gas di wilayah Tanjung Batu, Riau.
"Semuanya sedang dikaji," imbuh Nicke.
Baca Juga: Wih! Pelanggan PLN di Jakarta hingga Papua Makin Mudah Lapor jika Ada Pemadaman Listrik
Rencana masuknya PLN ke bisnis gas tak lepas dari strategi manajemen dalam menyiasati tingginya biaya pokok produksi (BPP) listrik. Sebab, manajemen PLN mengaku kerap memperoleh harga gas yang tinggi dari pemasok. Salah satunya ialah pasokan gas bumi di wilayah Sumatera Utara yang dibutuhkan PLN untuk mengoperasikan PLTGU Belawan.
PLN mengaku berencana membangun FSRU di Belawan lokasi yang sama di tempat dimana FSRU Belawan miliki PGN dahulu dioperasikan, sebelum dipindah ke Lampung. Pemindahan FSRU Belawan sendiri atas perintah Kementerian BUMN, karena mempertimbangkan infrastruktur yang dibangun PT Pertamina (Persero) saat itu yakni fasilitas regasifikasi LNG Arun dan pipa transmisi gas bumi Arun-Belawan sepanjang 350 kilometer.
Meski begitu, saat ini manajemen PLN tengah menghitung nilai keekonomian dan investasi tatkala fasilitas tadi dibangun dengan dana perseoran, atau menyewa dari pihak lain.
"Nanti Kami akan lihat mana yang paling optimal menurunkan BPP," imbuh Nicke.
Berikut rincian mega proyek PLN di sektor gas bumi:
1. Proyek Gas PK-52 BEM ke Tanjung Batu, Provinsi Riau. Status proyek telah terkontrak.
2. LNG Indonesia Tengah. Status proyek: Bidding Process
3. LNG Babel-Pontianak-Nias. Status proyek: Bidding Process
4. FSRU Gorontalo, status proyek dalam tahap procurement
5. LNG Maluku-Papua, status proyek dalam tahap Feasibility Study dan Front End Engineering Design
6. FSRU Sumbagut, status proyek telah selesai Feasibility Study
7. LNG Terminal Muara Tawar, status proyek selah selesai Feasibility Study
8 LNG Terminal Gresik, status proyek telah selesai Feasibility Study.
(Dani Jumadil Akhir)