Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Korea hingga China Lirik Kaltara, Berencana Investasi Rp351,96 Triliun

Dedy Afrianto , Jurnalis-Jum'at, 15 September 2017 |16:40 WIB
Korea hingga China Lirik Kaltara, Berencana Investasi Rp351,96 Triliun
ant
A
A
A

JAKARTA - Investor asal Korea hingga China berniat untuk berinvestasi di Kalimantan Utara. Sektor yang dilirik pun berbagai macam, khususnya adalah sektor energi.

Pembangkit listrik tenaga air, pembangunan smelter, hingga investasi pada sektor energi lainnya juga turut diminati oleh Korea Selatan dan China. Khususnya untuk Korea Selatan, investor melalui Hyundai Group berminat untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas hingga 600 megawatt (mw).

Hanya saja, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) perlu dilakuakn terlebih dahulu mengingat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA. Pembangunan pembangkit listrik ini diharapkan dapat berdampak pada semakin besarnya kapasitas listrik yang dimiliki oleh Kalimantan Utara.

"Karena bangun PLTA butuh lima tahun jadi tahap pertama bangun PLTU, jadi masa transisi itu perlu ada yang dibangun 400 sampai 1.000 mw," kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Proyek ini dipastikan tidak akan dibangun dengan monopoli dari salah satu investor. Pemerintah nantinya juga akan kembali melakukan pembahasan dengan China dan Korea terkait proyek ini.

Lantas, berapa nilai investasi yang ditawarkan China dan Korea?

Khususnya untuk Korea Selatan, nilai investasi yang akan dikucurkan rencananya akan mencapai USD7 miliar. Investasi ini akan digunakan untuk pembangunan pelabuhan hingga PLTA.

"Mungkin PLTA Hyundai aja USD1 miliar, yaitu 300 mw, yang industri itu bisa sampai USD7 miliar," ujarnya.

Sementara itu, China berencana akan berinvestasi sebesar USD20 miliar. Investasi ini juga berkaitan dengan program 'jalur sutra China' atau One Belt One Road. Dengan demikian, total investasi China dan Korea Selatan bisa menembus USD27 miliar atau sekira Rp351,96 triliun (Kurs Dolar Rp13.035 per USD).

"Sekira USD20 miliar untuk tahap pertama. Untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan pengembangan kawasan industri," tukasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement