JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya, BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps. Artinya saat ini suku bunga acuannya menjadi 4,25% dari 4,5%.
Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan, menilai BI menurunkan suku bunga memang karen melihat pasar global dan juga untuk melihat penurunan suku bunga kredit yang dilakukan oleh perbankan.
"Kita sih ngikutin dengan penurunan suku bunga di BI dan kita juga melihat bahwa sebenarnya mayoritas itu dari landing kita sudah single digit," ungkapnya di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Selain itu, ia mengatakan kemungkinan pihaknya juga akan ikut menurunkan suku bunga kredit seperti yang dilakukan perbankan Juni 2017 yang menurunkan bunga kartu kredit menjadi 2,25% setelah diatur oleh BI. Namun untuk besaran yang akan diturunkan pihaknya belum bisa merinci dengan detail.
"Kita juga terus menurunkan suku bunga dan ada yang juga dan kita juga lihat kemarin kartu kredit diturunkan bulan Juni kemarin dari 2,95% per bulan jadi 2,25% per bulan. Jadi kita ngikutin pasar jadi so far so good ya," jelasnya.
Lanjut Tigor, melihat kondisi pasar global yang stabil maka secara perlahan seluruh suku bunga kredit akan mulai turun. Namun ia menghimbau harus tetap memperhatikan gejolak yang terjadi seperti kenaikan suku bunga The Fed.
"Gejolak secara makro ya karena kita tahu sendiri, antisipasi kapan The Fed akan menaikkan suku bunga dan antisipasi itu mungkin tahun ini, tahun depan dan karena tahun ini karena inflasi dan suku bunga saat ini dirasakan sesuai room makanya BI menurunkan suku bunga 25 basis poin dan kita lihat dari nilai tukar rupiah stabil aja di Rp13.300-an. Jadi saya rasa sentimen masih positif aja," tukasnya.
(Fakhri Rezy)