JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno buka suara soal surat yang dilayangkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada dirinya dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan terkait kondisi keuangan PT PLN (Persero).
Rini menilai tak ada yang perlu dipersoalkan dari pernyataan Menteri Keuangan dalam surat bernomor S-781/MK.08/2017 dalam menyoroti kinerja keuangan PLN yang dinilai mengalami penurunan dan membuat perusahaan listrik milik negara itu gagal bayar utang.
"Jadi normal dong sebagai Menteri Keuangan mengingatkan kita 'ini kamu proyeknya banyak, tolong jagain rasionya (rasio utang), debt equity ratio. Rasio ini yang memang selama 3 tahun kita di BUMN tekankan terus kepada direksi ini harus dijaga," kata Rini saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Baca Juga: Dapat "Surat Cinta" dari Sri Mulyani, Sofyan Basir: Itu Mah Biasa
Poin-poin yang disampaikan Menteri Keuangan dalam menyoroti kinerja keuangan PLN, dinilai Rini lebih kepada agar PLN siap apabila terjadi hal-hal yang mungkin cukup menantang buat perusahaan tersebut.
"Harus selalu ada worst position (memposisikan kondisi terburuk). Jadi normal aja," lanjutnya.
Baca Juga: Soal Proyek 35.000 Mw, Menteri Jonan: Kalau PLN Terasa Berat, Ya Diserahkan ke Swasta