Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Top! Kementan Catat Banyak Mahasiswa Penemu Alat Pertanian di Indonesia

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Sabtu, 21 Oktober 2017 |12:34 WIB
Top! Kementan Catat Banyak Mahasiswa Penemu Alat Pertanian di Indonesia
Ilustrasi (Foto: Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menilai animo generasi muda terhadap sektor pertanian cukup tinggi jika dilihat dari jumlah peserta Kompetisi Penemu Muda 2017 Agriventor yang digagas Generasi Muda Petani Indonesia (Gempita) hingga melampaui ekspektasi.

"Kami tak menyangka jumlah peserta mencapai ratusan kelompok. Ini melebih target yang kami canangkan. Mulanya, jumlah peserta cuma sampai 50-an kelompok," ungkap Sekretaris Pelaksana Agriventor, Abiyadun di Jakarta, Jumat (20/10/2017).

Menurutnya, peserta yang mendaftar ini berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti IPB (Institut Pertanian Bogor), UGM (Universitas Gadjah Mada), Unhas (Universitas Hasanuddin) serta ada pula kelompok pemuda dari luar perguruan tinggi.

Selain itu, jumlah temuan yang didaftarkan pun cukup bervariatif, tak sekadar alat dan mesin pertanian (alsintan) dan alat panen. Namun, juga mencakup alat pascapanen dan pengolahan. "Contohnya, ada salah satu peserta yang membuat teknologi deteksi hama berbasis mobile," jelasnya.

Sementara itu, ia memghimbau bagi pemuda yang ingin berpartisipasi pada Agriventor yang bersinergi maka panitia masih membuka pendaftaran hingga 18 Oktober, pukul 23.59 WIB.

"Masih terbuka peluang bagi kamu untuk berpartisipasi pada Agriventor. Ayo, 'Be A Hero for A Better Indonesia'. Dalam acara ini tim juri terdiri dari orang-orang yang cabale di bidang pertanian dan teknologi. Sehingga, peserta yang keluar sebagai pemenang betul-betul sesuai dengan arah pengembangan pertanian yang dicanangkan," tukasnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Kapusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, menyatakan banyaknya jumlah peserta pada Agriventor menunjukkan regenerasi tani bukan isapan jempol.

"Alhamdulillah, artinya segala upaya Kementan untuk kembali menggairahkan sektor pertanian sudah mulai dilirik generasi muda," ujarnya.

Kementan, tambah Suwandi, melalui beragam terobosan kebijakan yang mendorong mekanisasi dan meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya bertujuan mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. "Karena kami berkeyakinan, dengan adanya mekanisasi, maka proses bertani makin mudah, murah, efektif, dan efisien. Sehingga, mendorong peningkatan income petani," paparnya.

"Dengan mekanisasi, maka tak perlu lagi kita basah-basahan, kotor-kotoran, dan membuang banyak energi di sawah. Demikian pula hilirisasi produk pertanian kian meningkatkan nilai tambah.  Ini peluang bisnis yang menggiurkan, sehingga membuat orang kembali yakin, bahwasanya kita bisa hidup berkecukupan, bahkan lebih," sambung Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas dan Informasi Publik.

(tro)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement