Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Susi: Sektor Perikanan Indonesia Nomor Satu di Asia Tenggara

Antara , Jurnalis-Minggu, 22 Oktober 2017 |18:44 WIB
Menteri Susi: Sektor Perikanan Indonesia Nomor Satu di Asia Tenggara
(Foto: Ant)
A
A
A

MALUKU TENGAH - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, selama tiga tahun kepemimpinannya neraca perdagangan perikanan Indonesia melonjak dan saat ini tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.

"Perkembangan sektor perikanan di tanah air semakin baik dan saat ini nomor satu di Asia tenggara. Bahkan saya optimis Product Domestic Bruto (PDB) sektor perikanan Indonesia bisa mencapai 9% di akhir 2017," kata Menteri Susi, di Banda Naira, Pulau Banda, kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (22/10/2017).

Menteri Susi yang berkunjung ke Pulau Banda dalam rangka kegiatan tutup sasi lobster serta buka sasi sekaligus panen kerang lola, menegaskan, ekspor produk perikanan Indonesia terus meningkat dan diperkirakan akan mencapai tujuh % hingga akhir 2017, sedangkan impor mengalami penurunan hingga 70 %.

Baca juga:

Kunjungi Aceh, Bupati: Ibu Susi Sangat Cantik Berhijab

TOP! 327 Kapal Asing Ilegal Sudah Ditenggelamkan

Dia mengatakan, banyak perusahaan perikanan saat ini di sejumlah negara termasuk Thailand ingin relokasi industri pengolahannya ke Indonesia.

Diantaranya perusahaan Aneka Tuna di Thailand yang berkeinginan beroperasi di Indonesia dikarenakan kesulitan bahan baku produksi.

"Jadi mereka tidak perlu menangkap ikan di perairan Indonesia. Tinggal beli saja dari nelayan yang melakukan penangkapan. Kita undang semua perusahaan pengolahan produk perikanan untuk masuk dan berusaha ke Indonesia," katanya.

Kendati demikian, menteri Susi menegaskan bahwa perusahaan asing yang ingin mengalihkan industri pengolahannya di Indonesia, dilarang keras mengoperasikan kapal penangkapannya di perairan dalam negeri.

"Silahkan masuk dan membangun pabrik pengolahan di Indonesia tetapi dilarang keras kapal ikan asing beroperasi melakukan penangkapan di perairan Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Menteri Susi Ingin Produk Perikanan RI Masuk ke Jepang Bebas Tarif


Pada 2012 PDB perikanan Indonesia adalah Rp184,25 triliun dan berkontribusi sebesar 2,14 % terhadap PDB nasional.

Pada 2013 kontribusinya meningkat menjadi 2,21 % terhadap PDB nasional. Angka ini terus meningkat di 2014 dengan nilai sebesar Rp247,09 triliun atau berkontribusi sebesar 2,34 % terhadap PDB nasional.

Sedangkan pada 2015, sektor perikanan menyumbang PDB sebesar Rp288,92 triliun dengan kontribusi 2,51 % dan 2016 sebesar Rp317,09 triliun rupiah dengan kontribusi sebesar 2,56 %.

Peningkatan produksi perikanan Indonesia, tidak terlepas dari kebijakannya pemberantasan illegal fishing, moratorium kapal ikan eks asing dan larangan bongkar muat kapal di tengah laut, hingga penegakan hukum melalui penenggelaman kapal yang dilakukan Indonesia.

Stok ikan Indonesia juga naik dari 6,5 juta ton menjadi 12,6 juta ton serta Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang menjadi salah satu indikator kesejahteraan naik dari 104 menjadi 110.

"Usaha perikanan tangkap juga kian menguntungkan lantaran Nilai Tukar Usaha Perikanan (NTUP) juga naik dari 102 menjadi 120, " kata Menteri Susi.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement