JAKARTA - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Prasarana LRT Sumatera Selatan Suranto mengatakan, pembangunan LRT Sumatera Selatan ditargetkan selesai tepat waktu.
"Akhir Oktober ini, progres fisik pembangunan LRT Sumsel ini telah mencapai 68%. Kami bekerja tiga "shift" atau giliran dengan tidak mengenal libur agar LRT Sumsel ini dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yaitu Juni 2018," ujar Suranto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Panggil Gubernur Jakarta Bahas LRT hingga MRT
Pembangunan LRT Sumatera Selatan merupakan amanah dari Perpres Nomor 116 Tahun 2015 yang telah diubah dengan Perpres 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sebagai pelaksana Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan/LRT di Sumatera Selatan.
Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel telah dimulai sejak 2015, dibiayai dengan APBN meliputi pekerjaan konstruksi dan pekerjaan supervisi. Pekerjaan LRT Sumsel dibagi atas lima zona pekerjaan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan LRT Sumsel.
Baca Juga: Soal LRT Jabodebek, Menko Luhut Sebut Investor Malaysia hingga Amerika Minat Investasi
Dengan panjang jalur kereta api kurang lebih 23 kilometer, menggunakan lebar jalur rel 1067mm dan "third rail electricity" 750 VDC, LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin menuju kawasan "sport city" Jakabaring, yang akan digunakan sebagai venue untuk perhelatan Asian Games tahun 2018, hingga Depo LRT yang berada di Ogan Permai Indah.
Selain itu LRT Sumsel ini dilengkapi dengan 13 stasiun, satu depo dan sembilan gardu listrik. Suratno menambahkan untuk pembangunan LRT Sumsel ini, pemerintah menggunakan teknologi "slab track" pada saat pemasangan jalur rel LRT Sumsel.
Penggunaan teknologi "slab track" ini merupakan yang pertama kalinya digunakan untuk pembangunan Jalur KA di Indonesia.
"Pemilihan metode 'slab track' ini untuk efisiensi perawatan setelah LRT nanti beroperasi," katanya. Dari lima zona pembangunan LRT Sumsel, empat zona sudah dan sedang dipasang rel, sedangkan zona II masih dalam proses.
Baca Juga: Simak! KAI Dipastikan Rogoh Rp4 Triliun untuk LRT Jabodebek
Selain itu untuk melintasi Sungai Musi yang membelah kota Palembang, Pemerintah juga membangun Jembatan LRT Sungai Musi sepanjang 445 meter.
"Posisi Jembatan LRT yang berdampingan dengan Jembatan Ampera membuat penumpang yang nantinya naik LRT dapat menikmati pemandangan Sungai Musi," katanya.
LRT Sumsel ini nantinya dapat dioperasikan untuk 14 rangkaian kereta yang masing-masing terdiri dari tiga kereta, masing-masing kapasitas kereta adalah 180-250 penumpang.
Pengadaan sarana LRT ditugaskan kepada PT KAI (Persero), dengan terbangunnya prasarana LRT Sumsel tersebut, pemerintah berharap LRT Sumsel dapat segera dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan Event Internasional Asian Games Tahun 2018 yang akan dilaksanakan di Palembang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)