JAKARTA - Pada tahun depan, Indonesia akan kembali memasuki tahun politik. Beberapa Developer baik asing maupun dalam negeri mulai mempersiapkan diri sejak dini.
Senior Technical Advisor Savills Indonesia Lucy Rumantir mengatakan bukan tanpa alasan para pengembang mempersiapkan dirinya, pasalnya tahun politik pada tahun depan akan berdampak kepada sektor properti. Pasalnya, gejolak politik bisa berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia yang membuat para investor menunggu.
"Biasanya jelang tahun pemilik sibuk kampanye. Biasanya bulan itu terjadi yang namanya wait and see," ujarnya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, (1/11/2017).
Menurut Craig, investor cenderung akan menunggu siapa pemimpin baru yang akan memimpin nantinya. Karena jika nantinya pemimpin lama yang akan memimpin kondisi properti akan membaik bahkan bisa cenderung meningkat.
Baca juga: Properti RI Diminati Asing, Infrastruktur hingga Sistem Pajak Harus Dipermudah
"Pasar akan menunggu siapa presiden yang terpilih. Jika presiden yang sekarang terpilih kembali kondisi ekonomi diprediksi akan relatif stabil karena pasar sudah mengetahui rekam jejaknya di periode yang telah berjalan. Sementara jika yang terpilih tokoh baru akan ada ketidakpastian pasar karena akan muncul pertanyaan tentang kebijakan pemerintahan baru dan lainnya," jelasnya.
Meskipun begitu lanjutan Craig, menjelang tahun politik dinilai sebagai waktu yang terbaik bagi para pengembang berinvestasi di Indonesia. Sehingga ketika memasuki tahun politik dan pasar yang turun, maka pengembang bisa memulai membangun proyeknya.