Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kadin: Sektor Ritel Bukan Turun, tapi Alami Perlambatan Pertumbuhan

Trio Hamdani , Jurnalis-Senin, 06 November 2017 |18:40 WIB
Kadin: Sektor Ritel Bukan Turun, tapi Alami Perlambatan Pertumbuhan
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2017 tumbuh melambat menjadi 4,93% dibandingkan kuartal II-2017 sebesar 4,95% (q to q). Perlambatan terlihat pada konsumsi di sektor makanan minuman, alas kaki, dan perumahan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menilai bahwa kondisi tersebut sebagai suatu hal yang wajar jika melihat kondisi ritel saat ini yang pertumbuhannya memang sedang melambat dan tak sedikit yang gugur.

"Kita melihat wajar. Kita lihat dari ritel, bukan turun tapi memang ada perlambatan pertumbuhan," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Kata dia, walaupun melambat dibandingkan kuartal II-2017, tapi konsumsi kuartal III lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama 2016. Menurut dia pertumbuhan konsumsi memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Pastinya pertumbuhan kita akan berdampak karena konsumsi kita kontribusinya paling gede 50% lebih. Otomatis itu pasti turun," jelasnya.

Namun, kondisi di atas, kata Rosan akan terbantu oleh ekspor seiring terjadinya perbaikan harga-harga komoditas. Kata dia juga, pada kuartal IV ada kemungkinan terjadi perbaikan dibandingkan capaian kuartal III.

"Walaupun enggak ideal, saya melihatnya nih kuarter depan akan baik karena kontrak-kontrak yang terutama batu bara kan mereka 6 bulan ke depan jadi jatuhnya di quarter ini. Jadi mestinya kuartal ini lebih baik karena dibantu naiknya harga komoditas," jelasnya.

Terkait kondisi ritel, Rosan menilai itu bukan karena terjadi perlambatan semata. "Yang mau saya sampaikan juga ini ritel banyak yang tutup bukan semata karena perlambatan tapi juga karena mereka mereposisi bisnis model mereka," jelasnya.

"Mereka antisipasi porsi online akan lebih gede walaupun sekarang masih kecil lah ya. Jadi untuk outlet yang biasa saja mereka reposisi bisnis modelnya. Buka di tempat lain buat sekalian warehouse mereka," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement