JAKARTA - Indonesia kembali melakukan kerjasama dengan Korea Selatan. Kerjasama ini dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Construction Association of Korea (CAK) dalam bentuk sharing knowledge pada bidang pembangunan infrastruktur.
Kepala Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Ruslan Rivai menyatakan, ada dua target jangka panjang dalam kerjasama ini. Pertama kerjasama akan memberikan peluang kerja bagi kontraktor-kontraktor Indonesia.
Dikatakan Ruslan, Korea Selatan hanya memliki 7.000 kontraktor sedangkan Indonesia memiliki 147.000 kontraktor sehingga akan dibutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) dari Indonesia.
"Jangka panjangnya karena mereka kurang kontraktor, di Korea hanya ada 7.000 kontraktor yang teregister oleh CAK. Di Indonesia ada 147.000, akan tersaring Undang-Undang (regulasi) mungkin sekitar 80.000 kontraktor. Kita punya pekerja, mereka akan gunakan kita kalau transfer knowledge-nya pekerja Indonesia sudah terbangun," paparnya di JCC Senayan, Kamis (9/11/2017).
Percepat Pembangunan Infrastruktur, RI Contek Korea Selatan
Indonesia Infrastructure Week 2017, Menteri Bambang: Makin Tinggi Peran Swasta Bangun Infrastruktur