JAKARTA - Indonesia kembali bekerjasama dengan negara Korea Selatan kali ini dalam program pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk knowledge sharing dari negara Korea kepada Indonesia.
Melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Construction Association of Korea (CAK) dilakukan penandatanganan nota kesepakatan/MoU antar kedua negara.
Memilih bekerjasama dengan Korea Selatan dikatakan Ketua LPJK Ruslan Rivai, negara ginseng ini memiliki industri jasa konstruksi yang sangat maju sehingga dipercaya mampu membantu Indonesia dalam pengetahuan pembangunan.
"Mereka punya sejarah panjang dari sisi jasa konstruksi. Bahkan kalau kita lihat bukan hanya di Korea (Selatan) tapi di luar negeri mereka sudah berkiprah di seluruh dunia. Kontraktor-kontraktor Korea sangat terkenal jadi bukan hanya di industri konstruksi, di bidang- bidang lain seperti kapal juga. Jadi bisa kita pelajari dan banyak hal yang bisa ditiru," ujarnya di JCC Senayan, Kamis (9/11/2017).
Baca Juga: Percepat Infrastruktur, Menteri Bambang Ingin Naikkan Kelas Swasta
Dalam kesempatan yang sama Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadiliga menyatakan, dengan adanya kerjasama ini maka akan mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Bagaimana Korea dan Indonesia bisa bertukar informasi, bertukar pengetahuan. Karena Korea misal sudah mencapai angka 70, kita baru start sekarang. Semoga (kerjasama) ini jadi percepatan (pembangunan), " ujar Danis.