Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pesawat N219 Telah Hidupkan Kembali Lapan yang Tertidur 40 Tahun

Fakhri Rezy , Jurnalis-Kamis, 09 November 2017 |15:44 WIB
Pesawat N219 Telah Hidupkan Kembali Lapan yang Tertidur 40 Tahun
Ilustrasi (Foto: ant)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus membangun Indonesia dalam hal transportasi. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pesawat nasional tipe N219 yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

N219 adalah pesawat terbang bermesin 2 dan berpenumpang 19. N219 merupakan ikon baru dalam pengembangan mandiri pesawat terbang nasional. Pesawat tersebut menjadi tanda kebangkitan kembali industri dirgantara nasional pasca N250.

Baca juga:  Diujicobakan Besok, Presiden Jokowi Akan Beri Nama Pesawat N219

Namun, tahukah Anda mengenai perjuangan pengembangan pesawat tersebut?

Mengutip siaran tertulis, Kamis (9/11/2017), program pembangunan N219 merupakan pengejawantahan kembali peran Lapan dalam dunia penerbangan. Sebab, hampir 40 tahun lamanya, setelah program XT-400 (pesawat I Lapan), Lapan tidak terdengar dalam dunia penerbangan.

 Baca juga: Jadi Komersil, N219 Potensial Dimodifikasi Jadi Pesawat Amfibi

Program ini sekaligus sebagai bukti pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 2009 dan Perpres 28 tahun 2008 terkait pengembangan produk penerbangan perintis yang mengamanahkan Lapan sebagai pembinanya.

Pengembangan N219 dimulai awal 2006 hingga 2008. Programnya secara besar-besaran digaungkan sejak 2014 hingga saat ini. Program ini mampu menghidupkan kembali semangat insan penerbangan nasional, serta menggairahkan kembali simpul-simpul dan ekosistem penerbangan nasional yang pernah ada.

 Baca juga: Ketika Pengunjung JCC Diberi Kesempatan Jajal Pesawat N219

Mereka antara lain Pustekbang- Lapan, BPPT, DKUPPU, LAGG, LUK, Balitbang Dephub, UKM Dirgantara yang tergabung dalam Indonesia Aircraft Component Manufacture (INACOM), UKM Dirgantara yang tergabung dalam Indonesia Aeronautical Engineering Center, ITB, dan komponen lainnya.

N219 mempunyai 6 aspek penting dalam rangka pengembangan industri penerbangan nasional. Aspek tersebut adalah:

1. Pesawat yang dibangun atas kebutuhan riil terkait dengan penerbangan perintis (design by demand),

2. Wahana bagi pengembangan generasi baru engineer penerbangan,

3. Pesawat dengan TKDN yang tinggi,

4. Pesawat yang dibangun 100% oleh engineer dalam negeri/tanpa bantuan asistensi dan teknisi asing,

5. Program pesawat ini mampu mendorong tumbuhnya UKM dirgantara yang menyuplai kebutuhan produksi (misalnya INACOM) maupun dari sisi engineering (IAEC),

6. Pesawat yang relatif unggul di kelasnya.

Dalam aplikasinya, pesawat ini diharapkan menjadi penyambung tol laut yang berorientasi pada pengangkutan logistik dan penumpang bagi daerah pedalaman. Hal tersebut untuk mengurangi biaya yang mengakibatkan harga komoditas yang tinggi di daerah pedalaman.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement