"Respons market amat baik. Mereka terlihat antusias untuk memahami lebih jauh perdagangan batu bara di Indonesia. Melalui pameran ini kami ingin membuat hubungan perdagangan batu bara antara Indonesia dan China menjadi lebih baik lagi di segala aspek," ujarnya.
Di acara ini, BPG menampilkan beberapa produk batu bara andalan asal Indonesia, antara lain BPG 47 (NAR44), BPG 42 (NAR38), dan BPG 38 (NAR35). Produk-produk BPG dengan tingkat kadar sulfur yang sangat rendah di bawah 1 persen ini cocok untuk memenuhi kebutuhan konsumen di sektor industri China yang sangat peduli dengan kebersihan udara. Batu bara BPG dipasok dari produsen batu bara yang memiliki tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Pada tahun ini ekspor batu bara dari Indonesia ke China telah menghasilkan devisa senilai USD1,68 miliar atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya USD1,03 miliar. Namun posisi Indonesia masih berada di bawah Australia yang pada tahun ini nilai ekspornya telah mencapai USD6,51 miliar.
(Martin Bagya Kertiyasa)