Luhut menekankan, saat ini yang sangat dibutuhkan Indonesia adalah pendidikan keterampilan agar sumber daya yang tersedia di Tanah Air dapat siap kerja di bidang industri.
Pemerintah, lanjut dia, mulai mengurangi izin ekspor bahan mentah dan mendorong industri untuk mengolah produknya di dalam negeri agar menghasilkan nilai tambah.
"Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu penyebab suburnya radikalisme, kami juga sedang meningkatkan produksi dan ekspor kelapa sawit untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sekitar 20 juta petani plasma sawit dan keluarganya. Kami akan berkeliling ke beberapa kota di Eropa untuk berdiskusi dan menyampaikan manfaat kelapa sawit bagi masyarakat di Indonesia," katanya.
Menurut dia, pemberantasan kemiskinan juga memiliki tujuan untuk mencegah tumbuhnya radikalisme yang berdampak pada isu keamanan negara.
Para pengusaha dan investor bidang infrastruktur yang hadirMMen menyampaikan apresiasi mereka terhadap pemerintah sekaligus menyampaikan beberapa hambatan dan persoalan yang mereka temui di lapangan.