JAKARTA - Lembaga pemeringkat S&P Global Ratings menyatakan negara Venezuela gagal membayar utangnya, yang berakibat pada default. S&P mengatakan, tenggang waktu 30 hari untuk pembayaran utang sudah berakhir pada Oktober.
Risiko gagal bayar pun memicu serangkaian peristiwa berbahaya yang dapat memperburuk kekurangan pangan dan medis Venezuela. Pasalnya, krisis di Venezuela telah menjadi krisis kemanusiaan, karena utangnya yang menggunung.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi yang terjadi pada negara Amerika Selatan ini tidak berpengaruh secara langsung pada perekonomian Indonesia. Pasalnya negara tersebut, tidak berhubungan langsung dengan Indonesia namun dengan negara Latin.
"Bukan hanya karena geografisnya jauh, Venezuela hubungan ekonomi lebih erat ke Latin Amerika. Jadi negara-negara di sekitar Venezuela yang dapat subsidi waktu harga minyaknya sangat tinggi, seperti Haiti dan Nikaragua dapat minyak murah dari Venezuela," ungkapnya di Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Selain itu, Sri Mulyani menilai akan ada banyak bantuan yang datang ke Venezuela dari negara0negara yang berhubungan langsung secara bilateral dengannya. Karena meski mengalami kesulitan dari sisi ekonomi dan keuangan tapi kaya akan minyak.