Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BREAKING NEWS: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 4,25%

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 16 November 2017 |18:00 WIB
BREAKING NEWS: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 4,25%
Konferensi Pers 7 Day Repo Rate (Foto: Yohana Artha Uly/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah usai melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 November 2017. RDG ini memutuskan sejumlah kebijakan moneter bulanan seperti biasanya.

Pada RDG ini, BI memutuskan untuk mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-Day RR Rate) di level 4,25%. Dengan demikian, bulan ini menjadi bulan kedua BI menahan suku bunga acuannya di level 4,25%.

 Baca juga: BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 4,25%, Begini Alasannya

Adapun suku bunga Deposit Facility (DF) tetap pada level 3,5% dan Lending Facility (LF) pada level 5%, berlaku efektif sejak 17 November 2017.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 15-16 November 2017 memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di level 4,25%," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (16/11/2017).

 Baca juga: Pasar Finansial Terkejut dengan Penurunan Suku Bunga Acuan BI, Kok Bisa?

Sebelumnya, Ekonom Indef Bhima Yudhistira memproyeksikan suku bunga acuan BI tetap di level 4,25% karena ruang pelonggaran moneter semakin sempit, dilihat dari tekanan eksternal dan domestik.

"BI diproyeksi akan tetap mempertahankan 7 days repo rate di angka 4,25%," tegas Bhima kepada Okezone.

Bhima menjelaskan, dari sisi eksternal, ketidakpastian kebijakan reformasi pajak Amerika Serikat (AS), dan peluang fed rate naik di bulan Desember, membuat BI harus lebih pro stabilitas dibanding pro pertumbuhan kredit.

 Baca juga: 7 Day Reverse Repo Rate Direvisi, Bunga Kredit Berpeluang Turun

Dari domestik, lanjut Bhima pada bulan November-Desember secara musiman inflasi cenderung meningkat karena kenaikan permintaan jelang Natal dan Tahun Baru.

Menurut Bhima, inflasi sampai akhir tahun diprediksi sebesar 3,9-4,1% (yoy). Selain itu nilai tukar Rupiah cenderung bergerak turun hingga akhir tahun.

"Perbankan pun terbukti lambat merespons kebijakan moneter BI. Bunga kredit baru pertengahan 2018 diprediksi turun. Dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia akan lebih konservatif menjaga bunga acuan," tukasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement