Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peringkat 9 Dunia, Menperin Beberkan Bukti Industri Manufaktur Indonesia Berkembang Pesat

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 27 November 2017 |19:54 WIB
Peringkat 9 Dunia, Menperin Beberkan Bukti Industri Manufaktur Indonesia Berkembang Pesat
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Industri manufaktur mulai mengalami pertumbuhan di berbagai negara di dunia. Tak terkecuali juga Indonesia yang mulai merambah menuju sektor industri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini sektor industri Indonesia tengah mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan berdasarkan data dari Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO), sektor industri manufaktur Indonesia berada di peringkat 9 per tahun 2016.

 Baca Juga: Sektor Industri RI Masuk Jajaran Elit Dunia, Sejajar dengan Brasil dan Inggris

"Berdasarkan data UNIDO tahun 2017, posisi Indonesia yang diukur berdasarkan nilai tambah yang dihasilkan oleh industri manufaktur meningkat dari posisi ke-18 di tahun 1990 menjadi posisi ke-9 di tahun 2016," ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/11/2017).

 Baca Juga: Ikuti Perkembangan, Jokowi: SMK Harus Ada Jurusan Animasi, Spesialis Buat Meme!

Sedangkan berdasarkan daya saing industri secara internasional, saat ini Indonesia berada di posisi ke-41 dari 137 negara. Pada tahun depan , Indonesia diprediksi bisa naik menuju peringkat 36.

"Dalam hal daya saing, peringkat daya saing Indonesia pada periode 2017-2018 berada di urutan ke-36, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-41 dari 137 negara," jelasnya.

Baca Juga: Kontribusi Capai Rp224 Triliun, Menperin Usulkan Beri Keringanan Pajak 200% bagi Industri Pengolahan

Sementara itu, dari segi kemudahan berusaha Indonesia berada di lini tengah. Di mana saat ini Indonesia berada di peringkat 72 dari 190 negara.

"Dalam hal kemudahan berusaha peringkat kemudahan berusaha Indonesia pada tahun 2018 berada di urutan ke-72, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di urutan ke-91 dari 190 negara," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement