Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Perbankan Tanggapi Arah Kebijakan Giro Wajib Minimum BI

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 29 November 2017 |12:03 WIB
Bos Perbankan Tanggapi Arah Kebijakan Giro Wajib Minimum BI
Foto: Okezone
A
A
A

Dia juga menilai kebijakan moneter yang disusun oleh BI sudah cukup memberikan kelonggaran kepada perbankan.

"Moneternya sudah cukup longgar sekarang bagaimana sektor riilnya di dorong supaya demand kreditnya cukup bagus," ujar Tiko.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, menilai bahwa penyempurnaan GWM Averaging memberikan peluang penurunan Cosf of Fund, lantaran penyempurnaan GWM averaging yang juga akan diberlakukan untuk valas serta bank syariah mampu meningkatkan efisiensi bank.

"Cost of fund pasti bisa turun kalau makin tinggi efisiensi. Kalau kemarin kan masih fluktuatif, capex kita kan kebanyakan masih untuk pencadangan. Kalau lihat sendiri kan tren kita mulai longgar efisiensi mulai tinggi nanti dibantu lagi dengan adanya teknologi itu terjadi efisiensi juga, sehingga likuiditas akan bertambah kalau averaging dan pemenuhan enggak perlu seperti sekarang," jelas Herry.

Senada dengan Tiko dan Herry, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyambut baik penguatan GWM Averaging. Meskipun Jahja tidak menyebutkan kemungkinan penurunan cost of fund dengan kebijakan tersebut.

Baca juga: Tantangan 2018 Versi BI, Mulai dari Impor Jasa hingga Teknologi Digital

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement