Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

21 Desember, Pembiayaan Proyek LRT Jabodebek Rp29,9 Triliun Cair

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 08 Desember 2017 |21:07 WIB
21 Desember, Pembiayaan Proyek LRT Jabodebek Rp29,9 Triliun Cair
Foto: Trio Hamdani/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah pastikan proyek kereta ringan atau biasa disebut Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dipastikan berjalan hingga selesai. Di mana pada tanggal 21 Desember 2017 akan dilakukan penyelesaian pembiayaan (Financial Closing) proyek senilai Rp29,9 triliun.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pembahasan proyek LRT Jabodebek sudah dilakukan selama satu minggu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Hasilnya tanggal 21, 22 bulan ini (Desember 2017) itu Financial Closing. Kemudian untuk pencairan dana Adhi Karya pada 15 Januari,"ujarnya, di Kantor Kemenko Maritim, Gedung BPPT, Jakarta, Senin (8/12/2017).

Adapun penyelesaian pembiayaan akan dilakukan oleh tiga bank negara (Bank Mandiri, BNI, dan Bank Rakyat Indonesia) dan dua bank swasta (CIMB dan BCA).

Baca juga: Bahas LRT Jabodebek, Menko Luhut Kumpulkan Sri Mulyani hingga Bos-Bos BUMN

"Jadi nanti CIMB cairkan Rp4 triliun, BCA Rp3 triliun dan sisanya yang lain"tutur Luhut.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya akan mencairkan Rp18 triliun dari total biaya proyek LRT Jabobedek sebesar Rp29,9 triliun. Dari Rp18 triliun dana yang bakal dicairkan, Bank Mandiri akan membagi ke tiga bank negara lainnya.

"Kita bagi sama dengan tiga bank BUMN dan 2 bank swasta nasional yang ikut. SMI masuk juga sebagai kontigen juga. Pembagiannya Lagi kita hitung karena tadinya jadi Rp23 triliun sekarang jadi Rp18 triliun pembiayaannya,"ujarnya.

Baca juga: Tak Bisa Meriahkan Asian Games, LRT Jabodebek Beroperasi Juni 2019

Tiko mengatakan, karena dibagi ke tiga bank BUMN, porsi masing-masing bank diproyeksikan sekira Rp3-Rp5 triliun. Adapun besaran bunga sebesar 8,25%.

"Jadi ini untuk pembiayaan buat depo dan TOD ke Adhi Karya juga. Jadi, ada dua sindikasi ke KAI dan depo ke Adhi,"tandasnya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement