JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan beberapa faktor yang harus diwaspadai karena dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Faktor tersebut merupakan dampak dari kondisi geopolitik dan geosecurity secara global.
"Seperti kondisi Korea Utara dan AS (kini bersitegang), kemudian keamanan di negara-negara Timur Tengah, itu harus diperhatikan karena berpengaruh pada oil," ungkap Sri Mulyani dalam acara Dialog Khusus Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Baca Juga: Tahun Politik 2018-2019 Jadi Siklus Belanja Besar-besaran hingga Konsumsi Tinggi
Kemudian faktor lainnya adalah demografi, yakni Indonesia akan mengalami pertumbuhan populasi usia lanjut atau aging population yang sangat pesat. Di mana dalam waktu 20 tahun populasi penduduk Indonesia diprediksi akan didominasi oleh usia lanjut. Ia pun mencontohkan seperti yang terjadi pada negara-negara lainnya.
"Di negara maju mereka menghadapi aging dan negara kita akan menghadapi aging sangat pesat. Inggris butuh 45 tahun untuk orang tua dari 7% ke 14%, Prancis butuh 115 tahun. Sekarang negara-negara emerging Vietnam 15 tahun, Laos 20 tahun, Malaysia dan Indonesia juga," ujarnya
Baca Juga: Tumbuh Pesat, Ekonomi Digital Bisa Jadi Salah Satu Pendorong Pertumbuhan
Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian yang penting mengingat komposisi demografi merupakan prediksi yang pasti. Saat ini, kata dia, memang mayoritas penduduk Indonesia dibawah usia 35 tahun yang tentunya merupakan usia yang produktif. Kendati demikian ini harus diwaspadai di tahun-tahun selanjutnya.
"Ini adalah suatu shape dari komposisi demografi yang sifatnya sangat predictible, pasti terjadi. Sesudah itu tahun-tahun selanjutnya usia 35 tahun ini piramidanya akan menggemuk di usia tua. Maka ini shift yang harus diwaspadai," jelas Mantan Direktur Bank Dunia ini.
Baca Juga:Menkeu: Pilkada hingga Pertemuan IMF-World Bank Buat Ekonomi RI Melaju di 2018
Selanjutnya, teknologi juga menjadi faktor yang harus diwaspadai. Pergantian tenaga manusia dengan robot akan meningkatkan jumlah pengangguran di masa mendatang.
"Teknologi bisa bisa menghapus pekerjaan manusia dan robot akan menggantikannya sehingga di dunia nantinya akan banyak mesin, semakin banyak orang nganggur, orang semakin punya banyak waktu luang dan ngobrol bareng robot," pungkasnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya untuk merancang target-target pertumbuhan ekonomi di masa mendatang dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
(Dani Jumadil Akhir)